Monday, 5 October 2015

Kasus Optimasi

Beberapa Kasus Optimasi

1. Howto Setting Sharing Traffic ?
Untuk sharing traffic harus diperhatikan:
erlang ke BTS yang dimaksud erlang BTS yang mau dibuang (blocking) mau berapa persen yang mau dibuang pada load level berapa mau dibuang pada level berapa yang diinginkan
lihat level bts yang dituju, apakah masih memungkinkan
link factor untuk mencegah pingpong HO (kita kompensasaikan ke keadaan normal)
Recommendation Alcatel:
Untuk BTS 4 CU = 29 TS, bisa di setting di 26 TS (kira-kira 89%) = beda 3 ts
Contoh setting untuk Exim2 di sharing ke Astra 1:
Settingnya mau dibuang di load levelnya sudah mencapai maksimum 89%
Setting 89% seperti standar Alcatel di atas.
Setting HO Margin:
Dari hasil pengukuran perbedaan RxLevnya dengan Astra 1 adalah sekitar -12 dBm, sehingga kita setting HO Margin = -7 dBm (karena di rumus PBGT(n) > HO Margin(o,n) + Cause Margin P,
-12 > -7 dBm + (-5 dBm) karena setting Cause margin P = -5 dBm
-12 > -12 dBm
artinya:
maksimal level Astra1 lebih kecil dari Exim2 adalah -12 dBm, maka condition C2 sudah terpenuhi.
Setting Link Factor:
Link Factor ini harus kita set, sebagai compensasi dari HO Margin yang dipercepat, biar tidak terjadi pingpong HO.
Sehingga C3 ini baru bisa terpenuhi bila RxLev Astra1 tetap lebih besar 5 dBm dari Exim2 dalam keadaan normal.
(bila traffic Exim2 mulai penuh, sudah mencapai 89% maka Load Factor(o)nya menambah gradenya Astra1)
Normal condition (misal:exim2=-70 dBm, astra1= -65 dBm):
Grade(n) = RxLev(n) - RxLev(o) + Link factor(o,n) + Load factor(n) - Load factor(o) > 0
= (5 dBm) + LF + (0) > 0
sehingga setting Link Factornya adalah -5 dBm.
Traffic penuh condition (misal: exim2=-60 dBm, astra1= -63 dBm)
Grade(n) = RxLev(n) - RxLev(o) + Link factor(o,n) + Load factor(n) - Load factor(o) > 0
= -63 - (-60) + LF + 0 - (-8) > 0
= -3 dBm + -5 + 8 > 0
= 0 > 0
artinya biar C2 sudah terpenuhi (dengan beda level -12 dBm, Astra1 harus tetap menunggu sampai beda levelnya mencapai -3 dBm)
Terus kita setting mulai dari Load level yang terbesar yaitu 89%, yaitu Load Factornya = -8 dBm
baru diikuti setting yang lain, maka settingnya sbb:
load level 1 = 60% load factor 1 = 0
load level 2 = 69% load factor 2 = 0
load level 3 = 79% load factor 3 = -2
load level 4 = 89% load factor 4 = -5
100% load factor 5 = -8
HO Margin = -7 dBm
Link Factor = +5 dBm
2. Salah satu penyebab SDCCH Congestion:
BCCH dari BTS tersebut mempunyai frekuensi dan BSIC yg sama dengan BTS yang berdekatan (walaupun channel tsb bukan BCCH).
Optimasinya: Ubah salah BSIC dari kedua BTS tersebut.
3. Howto optimisation bad quality and bad level at High Building (floor #15 up) ?
check BTS mana saja yang serving (kemungkinan karena abnormal serving dan tidak ada HO)
cari dua best server
naikkan power dari best server tsb bila memungkinkan
check frekuensi dari dua best server tersebut (interferensi)
perlambat HO Margin dari Neighouring cell yang perlu ada
delete Outgoing HO dari BTS-BTS yang kadang-kadang serving di gedung tsb
create Incoming HO saja dari BTS-BTS yang kadang-kadang serving di gedung tsb.
4. Bila suatu BTS tidak mau HO ke BTS yang lain ?
Cara mengoptimisasinya sbb:
Check di omcr, status BTS tersebut (faulty or not)
Check traffic di daily performance (occupancy tch)
Check HO parameternya (neighbouring cell, HO margin, Link Factor)
Check channelnya dan BSICnya, terdecode atau tidak
Check RxLev kedua BTS di data pengukuran
Try to delete and create HO
5. Howto setting concentric cell ?
Lihat traffic dari BTS tersebut (bila trafficnya tinggi, lebih baik channelnya diganti)
Pilih channel yang terinterferensi
Cari pada level berapa, channel tersebut mempunyai quality yang jelek (RxQual : 5 -7)
Setting parameter RxLev_DL/UL_Zone pada level tersebut
Setting parameter Power Control (U_RxLev_DL/UL_P) diatas dari RxLev_DL/UL_Zone + Hysterisis
Bila inner terlalu dominan serving coveragenya, setting RxLev_DL/UL_Zone nya (occupancy di inner lebih banyak dari outernya)
6. Condition yang harus dipenuhi bila BTS A mau HO ke BTS B ?
BTS A ----------> BTS B
C1 = AvRxLev - MsAccessMin
RxLev(n) > MsAccessMin
C2 = AvRxLev(n) - AvRxLev(o) + MsTxPwrMax(o) - MsTxPwrMax(n)
+BsTxPwrMax(n) - BsTxPwrMax(o)
PBGT(n) > HoMargin(o,n) + CauseMargin P
C3 = AvRxLev(n) - RxLev(o) + Link Factor(o,n) + Loadfactor(n) - Loadfactor(o)
Grade(n) > DistanceMargin + CauseMargin G
Beberapa setting praktis dari rumus di atas ?
Untuk mempercepat HO dari BTS A ke BTS B:
Kurangi HO Margin dari BTS A ke BTS B, misal dari 5 dBm menjadi 3 dBm (untuk condition C2)
Tambah Link Factor dari BTS A ke BTS B, misal dari 0 dBm menjadi 2 dBm (untuk condition C3)
Untuk memperlambat HO dari BTS A ke BTS B:
Tambah HO Margin dari BTS A ke BTS B, misal dari 5 dBm menjadi 8 dBm (untuk condition C2)
Kurangi Link Factor dari BTS A ke BTS B, misal dari 0 dBm menjadi -3 dBm (untuk condition C3)
7. Howto setting Overlay Cell ?
Studi kasus Restu 3 dengan Restu 4.
Overlay Cell adalah salah satu teknik configurasi untuk menambah kapasitas jaringan, yaitu 2 BTS dengan menggunakan satu antenna. Artinya kita tetap didalam best server dari antenna tersebut (beda dengan sharing traffic).
Settingnya adalah sbb:
Restu4 hanya bisa diduduki tchnya melalui HO dari Restu 3 (bila trafficnya penuh)- Incoming HO
Untuk outgoing HO-nya normal ke BTS yang berdekatan
Setting loadnya di sekitar 94%, dengan Load Factor = -7 dBm
Setting HO margin dan Link Factornya sama dengan sharing traffic di atas.

No comments:

Post a Comment

Millenium

Millenium
IDEL

Speed test

Speed test
Speed DL & UP

Summary

Summary

infolinks

Photo Speed test

Photo Speed test
Photo lokasi
syafrizal. Powered by Blogger.

full