Analisa Link Budget pada Teknologi Long Term Evolution (LTE)
ABSTRAK
Untuk menentukan kinerja dan coverage area jaringan, perlu dibuat
program perhitungan link budget. Oleh karena itu untuk mendapatkan nilai
parameter yang optimal dalam sistem komunikasi maka dibuat sebuah
visualisasi perhitungan link budget downlink, uplink, maupun point to
point pada teknologi LTE. Karena LTE belum diterapkan di Indonesia maka
data yang digunakan adalah data teknis LTE yang telah diterapkan di luar
negeri. Kemudian dihitung nilai pathloss dan parameter lainnya. Untuk
menghitung besar pathloss menggunakan model Okumura Hata dan Walfish
Ikegami dan untuk menentukan coverage area menggunakan Two Ray Model.
Sedangkan untuk menghitung redaman hujan digunakan metode SST (Syntetic
Storm Technique)
Hasil penelitian ini berupa web link budget yang menghasilkan
parameter output pada komunikasi downlink, uplink, dan point to point.
Pada jarak 1000 meter nilai pathloss pada model propagasi Okumura Hatta
sebesar 140,40dB sedangkan nilai daya terimanya sebesar -85,35dBm.
Dengan jarak yang sama untuk model propagasi Walfish Ikegami nilai
pathloss sebesar 147,35dB dan nilai daya terimanya sebesar -92,30dBm.
Untuk nilai receiver sensitivity sebesar -101,12dBm pada bandwidth
1,4MHz dan tipe modulasi QPSK dengan code rate 1/8 sehingga didapatkan
System Operating Margin (SOM) pada model propagasi Okumura Hatta sebesar
15,76dB sedangkan pada model propagasi Walfish Ikegami sebesar 8,81dB.
Untuk nilai coverage area, pada daerah urban sebesar 2,174km, pada
daerah sub-urban sebesar 2,877km, dan pada daerah rural 4,015km. Untuk
nilai redaman hujan, Pada link 1km dan arah link timur, ketika frekuensi
kerja sebesar 13GHz, maka redaman hujan sebesar 8,78dB. Ketika
frekuensi kerja sebesar 15GHz maka redaman hujan sebesar 11,017 dB.
Sedangkan jika frekuensi kerja naik menjadi 22GHz maka redaman hujan
sebesar 20,716dB.
Kata kunci : link budget, Okumura Hatta, Walfish Ikegami, Two Ray Model,
Syntetic Storm Technique, redaman hujan
No comments:
Post a Comment