Sunday, 27 July 2014

IDENTITAS BTS



IDENTITAS BTS


 BTS memiliki identitas yang tercatat dalam database. Identitas dari suatu BTS    adalah:
       1.     Site ID
       2.     Site Name






Contoh :
YOG049G Sariharjo Palagan                  ► Site ID = YOG049G dan Site Name = Sariharjo Palagan
YOG049D Sariharjo Palagan DCS          ► Site ID = YOG049D dan Site Name = Sariharjo Palagan DCS
Huruf G menunjukkan Band frekuensi yang digunakan, yaitu GSM (900)
Huruf D menunjukkan Band frekuensi yang digunakan, yaitu DCS (1800)
Pada contoh di atas, keduanya terletak di tower yang sama, tapi tetap dianggap sebagai dua BTS yang berbeda.
Satu BTS memiliki minimal memiliki 1 cell. Selebihnya bisa saja 2, 3, atau bahkan 4 cell.
IDENTITAS CELL
Secara Global (International) tiap cell memiliki format identitas yang disebut CGI (Cell Global Identity) yang terdiri dari MCC + MNC + LAC + CI
 
MCC → Mobile Country Code
510 = Indonesia
MNC → Mobile Network Code
10 = Telkomsel
11 = XL
01 = Indosat
89 = Three
LAC → Location Area Code
(ditentukan operator)
CI → Cell ID
(ditentukan operator)
Untuk Drive Test yang paling sering diperhatikan untuk mengetahui identitas cell adalah CI.
TELKOMSEL JAWA TENGAH menentukan bahwa digit terakhir pada CI juga menunjukkan nomor urutan SECTOR. Pada contoh di atas, MS (Handset) dilayani oleh SECTOR 2 (dilihat dari CI 5362). Dalam TEMS, CI yang tertampil merupakan milik cell yang melayani saja.


Apalagi yang bisa dijadikan petunjuk dari suatu cell ?
BCCH ARFCN dan BSIC adalah petunjuk yang melekat dari suatu cell. Maka sebagai tambahan, selain CI kita juga bisa memperhatikan BCCH ARFCN dan BSIC.
>  BCCH ARFCN adalah nomor channel frekuensi. Pada contoh di atas BCCH ARFCN = 51.
>  BSIC terdiri dari dua digit. Pada contoh di atas BSIC = 4-6. NOTE: Dalam 1 BTS semua cell-nya memiliki BSIC yang sama.


CONTOH KASUS:
Kita ditugaskan untuk melakukan Drive Test pada site YOG049G Sariharjo Palagan. Dari database diketahui bahwa :

 
Sesampainya di lapangan, bahkan di bawah site, ternyata cell yang terbaca adalah 45362 BCCH 584 BSIC 4-3.
Apakah site yang akan kita kerjakan MATI ???
Apalagi jika dilihat dari CELLNAME-nya yang tidak tampak.
Nanti dulu.
Terkadang site yang akan kita DT tidak serving memang karena kalah dominan dibanding cell dari BTS lain. Bukan karena mati.
Oleh karena itu perhatikan pula BCCH dan BSIC yang tertampil. Jika tertampil, berarti site yang akan kita DT sedang ON AIR.
Lihat gambar di samping. Cell yang serving adalah cell dengan BCCH ARFCN 584 BSIC 4-3
Sedangkan dalam list di bawahnya kita juga melihat BSIC 4-6 ARFCN 51, ada juga BSIC 4-6 ARFCN 53.
 
Keduanya merupakan milik dari Sariharjo Palagan. Dari sini kita tahu bahwa Sariharjo Palagan tidak MATI, walaupun tidak serving.

CATATAN:
JANGAN terpaku pada Cellname, karena hanya merupakan alat bantu yang dibuat SENDIRI. Bukan identitas dari NETWORK.
DATA LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN
Sebelum melakukan DT kita perlu memperhatikan Identitas BTS dan CELL seperti dibahas di atas. Selain itu perlu juga diperhatikan Data Fisik dari site yang akan dikerjakan.
      1. AZIMUTH
Merupakan arah antenna (dalam derajat). Penomoran sector juga tergantung pada AZIMUTH. Sector yang paling dekat dengan 0° diberikan nomor urut 1, dan seterusnya.
Ini akan menentukan arah coverage dan rute yang akan kita ambil dalam Drive Test.
      2.KOORDINAT
Ketika mendapati lokasi BTS sudah sesuai dengan yang tergambar dalam Peta, artinya tidak ada yang perlu dikoreksi dari data koordinat. Namun adakalanya peta yang tergambar tidak sesuai dengan lokasi BTS di lapangan. Hal ini akan berpengaruh pada keseluruhan pekerjaan Drive Test.
 
Sampai disini kita simpulkan hal-hal yang perlu dipastikan sebelum melakukan Drive Test adalah:
1.     Kondisi alarm (tanyakan ke OMC)
2.     Ketahui dengan pasti Site ID, Cell ID, BCCH ARFCN, dan BSIC
3.     Cek lokasi site dan azimuth.
Inisiatif untuk melakukan cross check sangat dianjurkan. Karena tidak selamanya data yang tertera dalam Database sesuai dengan kondisi lapangan. Misalnya, bisa saja BCCH ARFCN di lapangan tidak sama dengan yang tertulis di Database, atau bisa juga koordinatnya meleset terlalu jauh, dll.
KONFIGURASI TRX
TRX adalah modul Transmit & Receive. Merupakan modul dalam BTS yang menangani Traffic dari pelanggan. Banyaknya jumlah TRX pada tiap sector membentuk suatu konfigurasi.
Contoh:
Konfigurasi TRX dari Sariharjo Palagan adalah 3/4/3. Maksudnya adalah:
Sector 1 memiliki 3 TRX, sector 2 memiliki 4 TRX, dan sector 3 memiliki 3 TRX.
Hubungan Jumlah TRX dan Jumlah antenna.
Jika jumlah TRX ≤ 4 maka cukup 1 antenna
Jika jumlah TRX > 4 maka 2 antenna
NEW SITE, COLLOCATED, EXPANSION
Biasanya, dilihat dari urutan pembangunannya, GSM diimplementasikan terlebih dulu dan dianggap sebagai NEW SITE. Setelah dirasa perlu baru kemudian DCS menyusul. Seperti dikatakan di atas, DCS ini tetap dianggap sebagai BTS tersendiri. Namun karena di-install di tower yang sama dengan GSM terdahulu, maka site-site DCS baru biasanya di sebut COLLOCATED, yang artinya ditempatkan bersama dengan GSM-nya.
Pada perkembangan selanjutnya jika kapasitasnya tidak memadai, maka akan dilakukan penambahan TRX pada sector yang dirasa perlu. Ini berlaku baik untuk site GSM maupun DCS. Tipe pekerjaannya disebut dengan EXPANSION.
Khusus untuk expansion, ketentuan Drive Test adalah:
Jika dilakukan penambahan antenna       ► PERLU Drive Test
Jika tidak ada penambahan antenna       ► TIDAK PERLU Drive Test
CONTOH:
OLD Config                  NEW Config                 Keterangan
3/4/3                             3/5/4                             PERLU DT, sector 2 saja
2/2/2                             4/3/3                             TIDAK PERLU DT, Tidak tambah antenna
4/4/4                             6/7/5                             PERLU DT, semua sector
5/6/5                             8/8/8                             TIDAK PERLU DT, Tidak tambah antenna

No comments:

Post a Comment

Millenium

Millenium
IDEL

Speed test

Speed test
Speed DL & UP

Summary

Summary

infolinks

Photo Speed test

Photo Speed test
Photo lokasi
syafrizal. Powered by Blogger.

full