3G Parameter | |
1.Ec/No | |
Ec/No merupakan rasio rata-rata daya sinyal pilot dengan total interference. Ec/No menunjukkan level daya minimum (threshold) dimana UE masih bisa melakukan suatu panggilan. Sistem WCDMA memiliki standar untuk nilai Ec/No minimum sebesar | |
-13 dBm agar UE masih bisa melakukan panggilan. Namun Ec/No rata-rata terbaik adalah -6 dBm.Untuk range yang digunakan adalah: | |
≥ −6 dBm : sangat baik | |
< −6 dBm dan ≥ −9 dB : baik | |
< −9 dBm dan ≥ −12 dBm : kurang baik | |
< −12 dBm dan ≥ −15 dB: buruk | |
< −15 | |
: Tidak dapat digunakan | |
2.RSCP (Received Signal Code Power) | |
RSCP merupakan besarnya daya yang di terima oleh user dari Node B.Biasanya dikatakan | |
dengan Rx Power. Nilai RSCP yang terbaik | |
adalah −85 dBm sampai −65 dBm. Untuk range | |
yang digunakan adalah: | |
≥ −70 dBm : sangat baik | |
< −70 dBm dan ≥ −80 dBm: baik | |
< −80 dBm dan ≥ −90 dBm: cukup baik | |
< −90 dBm dan ≥ −100 dBm : buruk | |
<−100 dBm dan ≥ −110dBm : Tidak dapat digunakan | |
3.Tx Power | |
Tx Power merupakan besarnya daya yang dikirim oleh UE ke Node B. Kenaikan daya | |
pancar pada UE akan menyebabkan interferensi terhadap user lain. Standar minimum nilaiTx power yang dimiliki oleh system WCDMA adalah | |
–23 dBm (200 mW). | |
2.4 Dropped call | |
Dropped call adalah terputusnya panggilan saat percakapan berlangsung, sedangkan | |
Dropped call rate adalah rasio antara jumlah dropped call dengan jumlah complete call | |
Failed Call | |
Failed call adalah panggilan yang tidak mendapatkan kanal trafik, sedang kan blocked | |
call rate (BCR) adalah rasio antara jumlah panggilan dengan jumlah panggilan yang tidak | |
mendapatkan kanal trafik. Call setup successful rate (CSSR) merupakan rasio | |
antara jumlah panggilan yang berhasil mendpatkan kanal trafik terhadap jumlah panggilan | |
(attempt) | |
4.1 Data Sebelum Optimasi | |
Adapun alasan kenapa daerah ini perlu dioptimasi yaitu dikarenakan daerah ini sering | |
terjadi adanya dropped call ataupun failed call hal itu sangat merugikan operator seluler karena trafik akan turun dan akan berdampak menurunnya juga pendapatan, oleh karena itu perlu dilakukan proses optimasi. | |
Metode-metode Optimasi yang dilakukan yaitu metode optimasi Mekanikal Tilt | |
dan metode optimasi Elektrikal Tilt. Adapun | |
kendala-kendala yang terjadi selama proses optimasi yaitu medan yang dioptimasi terdapat dirute menanjak dan merupakan urban area yang memiliki kerapatan bangunan/ketinggian bangunan yang tinggi sehingga adanya obstacle. Dalam melakukan drive test, data yang diambil route daerah studi kasus di Bandung. Daerah yang di lewati meliputi Dipatiukur, IR.H.Juanda(Dago), Sulanjana, Taman Sari, Golf raya,Cigadung Raya, Sadang Serang. | |
Dimana daerahtersebut adalah daerah pusat kota dan pusathiburan pada saat hari libur | |
4.4 Analisis Kualitas ( Ec/No) | |
CPICH Ec/No yaitu perbandingan daya spectral yang diterima (noise dan signal) | |
terhadap komponen multipath yang digunakan. Ec/No merupakan perbandingan antara energy tiap bit sinyal informasi terhadap sinya linterferensi atau sinyal derau (noise) yang | |
menyertai. | |
pada Ec/No kurang dari 9 dB. Setelah UE mengirim origination message , maka UE akan | |
sangat sulit untuk bisa berhasil melakukan call setup . Akhirnya UE akan call failure | |
. | |
UE mengalami call failure disebabkan oleh kualitas Ec/No yang buruk. Maka | |
itu akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa melakukan | |
HO terjadi saat MS terkoneksi (dedicated), pada saat idle disebut Cell Selection atau Cell Reselection, | |
Terjadinya HO pada Cell Server ditentukan oleh: | |
PBGT (Power Budget) | |
Level DL / Level UL | |
Quality | |
Time Advance | |
Umbrella | |
FMMS (Fast Moving Mobile System)Note: Normal HO di set sesuai Power Budget, Emergency HO di set sesuai Level,Quality, Time Advance, Umbrella, FMMSPada PBGT HO terjadi saat Source HO dan Target HO terjadi selisih 4 dbm hingga10 dbm, tergantung Margin yang diset (Margin Minimum=4 db | |
UmbrellaTerjadinya HO dari sistem GSM900 ke DCS1800 di tentukan oleh nilai AUCL(AUCL=-75 dbm), saat MS mendekati dual band site (GSM900 dan DCS1800) secaraotomatis DCS1800 akan bertindak sebagai Server, setelah menjauh dari site baruGSM900 yang menjadi Server | |
1 sektor yang terdiri atas 4 TRX mampu melayani 32 – 2 = 30 panggilan secara teoritis. Maksud dari istilah kapasitas secara teoritis di sini karena masih ada faktor interference, blocking, congestion, dsb. karena selain kapasitasnya besar, konfigurasi ini juga cukup handal untuk aplikasi di daerah rural maupun urban / Catatan, setiap sektor membutuhkan 1 kanal BCCH (Broadcast Control Channel) dan 1 kanal SDCCH (Standalone Dedicated Control Channel) yang berguna dalam broadcast sinyal dan juga mengatur panggilan setiap pelanggan. | |
3.Tx Power | |
Tx Power merupakan besarnya daya yang dikirim oleh UE ke Node B. Kenaikan daya | |
pancar pada UE akan menyebabkan interferensi terhadap user lain. Standar minimum nilaiTx power yang dimiliki oleh system WCDMA adalah | |
–23 dBm (200 mW). | |
2.4 Dropped call | |
Dropped call adalah terputusnya panggilan saat percakapan berlangsung, sedangkan | |
Dropped call rate adalah rasio antara jumlah dropped call dengan jumlah complete call | |
Failed Call | |
Failed call adalah panggilan yang tidak mendapatkan kanal trafik, sedang kan blocked | |
call rate (BCR) adalah rasio antara jumlah panggilan dengan jumlah panggilan yang tidak | |
mendapatkan kanal trafik. Call setup successful rate (CSSR) merupakan rasio | |
antara jumlah panggilan yang berhasil mendpatkan kanal trafik terhadap jumlah panggilan | |
(attempt) | |
4.1 Data Sebelum Optimasi | |
Adapun alasan kenapa daerah ini perlu dioptimasi yaitu dikarenakan daerah ini sering | |
terjadi adanya dropped call ataupun failed call hal itu sangat merugikan operator seluler karena trafik akan turun dan akan berdampak menurunnya juga pendapatan, oleh karena itu perlu dilakukan proses optimasi. | |
Metode-metode Optimasi yang dilakukan yaitu metode optimasi Mekanikal Tilt | |
dan metode optimasi Elektrikal Tilt. Adapun | |
kendala-kendala yang terjadi selama proses optimasi yaitu medan yang dioptimasi terdapat dirute menanjak dan merupakan urban area yang memiliki kerapatan bangunan/ketinggian bangunan yang tinggi sehingga adanya obstacle. Dalam melakukan drive test, data yang diambil route daerah studi kasus di Bandung. Daerah yang di lewati meliputi Dipatiukur, IR.H.Juanda(Dago), Sulanjana, Taman Sari, Golf raya,Cigadung Raya, Sadang Serang. | |
Dimana daerahtersebut adalah daerah pusat kota dan pusathiburan pada saat hari libur | |
4.4 Analisis Kualitas ( Ec/No) | |
CPICH Ec/No yaitu perbandingan daya spectral yang diterima (noise dan signal) | |
terhadap komponen multipath yang digunakan. Ec/No merupakan perbandingan antara energy tiap bit sinyal informasi terhadap sinya linterferensi atau sinyal derau (noise) yang | |
menyertai. | |
pada Ec/No kurang dari 9 dB. Setelah UE mengirim origination message , maka UE akan | |
sangat sulit untuk bisa berhasil melakukan call setup . Akhirnya UE akan call failure | |
. | |
UE mengalami call failure disebabkan oleh kualitas Ec/No yang buruk. Maka | |
itu akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa melakukan | |
HO terjadi saat MS terkoneksi (dedicated), pada saat idle disebut Cell Selection atau Cell Reselection, | |
Terjadinya HO pada Cell Server ditentukan oleh: | |
PBGT (Power Budget) | |
Level DL / Level UL | |
Quality | |
Time Advance | |
Umbrella | |
FMMS (Fast Moving Mobile System)Note: Normal HO di set sesuai Power Budget, Emergency HO di set sesuai Level,Quality, Time Advance, Umbrella, FMMSPada PBGT HO terjadi saat Source HO dan Target HO terjadi selisih 4 dbm hingga10 dbm, tergantung Margin yang diset (Margin Minimum=4 db | |
UmbrellaTerjadinya HO dari sistem GSM900 ke DCS1800 di tentukan oleh nilai AUCL(AUCL=-75 dbm), saat MS mendekati dual band site (GSM900 dan DCS1800) secaraotomatis DCS1800 akan bertindak sebagai Server, setelah menjauh dari site baruGSM900 yang menjadi Server | |
KASUS-KASUS GSM. | |
Signal Strength Low | |
Bad Quality | |
HO Fail | |
Call Drop | |
Call Block , Call Setup Fail | |
Signal Strength Low | |
Server DCS = -97 GSM = -80Kemungkinan penyebab: | |
-New Site? | |
-Antenna Tilting? | |
-Antenna Clearance? | |
-BTS Installation? | |
Server GSM lebih kuat dari DCS nyaKemungkinan penyebab: | |
Neighbour belum di create- | |
BCCH TRX bermasalah- | |
BCCH TRX Low PowerServer | |
DCS lemah GSM kuatKemungkinan penyebab:- | |
AUCL terlalu kecil | |
Server DCS kuat GSM lemahKemungkinan penyebab:- | |
TRX problem- | |
DCS Insatallation problem | |
Server GSM kuat DCS lemahKemungkinan penyebab:- | |
DCS Installation problem- | |
Umbrella (AUCL=-75) | |
Note: Kurangnya HO bisa mengakibatkan Signal Strength Low dan Bad Quality sehingga dapat menyebabkan Dropped Call or Blocked Call. | |
HO Fail | |
Kemungkinan penyebab:- | |
Signal Strength Low | |
Timer Expire | |
Inter MSC | |
Inter BSC | |
Synchronization Fail (clock) | |
Call Drop | |
Kemungkinan penyebab:- | |
Signal Strength Low | |
Bad Quality- | |
Target HO belum di buat | |
Call Setup Fail | |
Kemungkinan penyebab:- | |
Signal Strength Low | |
Bad Quality | |
Unpropper Neighbour (Tetangga yg tidak sesuai) | |
Call Block | |
Kemungkinan penyebab: | |
Signal Strength Low | |
Bad Quality | |
Target HO belum di buat | |
yang berpengaruh terhadap terjadinya blocked call itu apa saja : Bisa karena overload, semua kanal penuh, bisa karena problem hardware, bisa juga karena salah database | |
kalau SDSR itu sebenarnya untuk mengukur apa…??? dan kalo SDSR nilainya turun apa penyebabnya….?? dan parameter apa saja yg perlu di perhatikan jika Nilai SDSR-nya turun : | |
Jawab : SDSR = SDCCH Succses Rate, CSSR = Call setup succses Rate, gak ada beda, intinya kan Kpi (value) untuk menentukan seberapa besar keberhasilan untuk melalui proses “call setup”, sebelum menuju TCH | |
Penyebab turunnya SDSR/CSSR, | |
1. SDCCH blocking | |
- jika availability diatas 98% langsung saja tambahkan 1 SDCCH | |
- jika DCS yg blocking, bisa di kurangin CRO/REO nya (cell re-selection offset) sehingga tidak terlalu agresif, jika GSM (yg di colo nya ada DCS, bisa di share ke DCS colo nya (tanpa blocking) dengan menaikkan CRO/REO nya step 2 ya, pelan2 dulu) | |
- overshoot juga bisa menyebabkan SDCCH blocking (tilting, adjust ami etc) | |
- jika cell berada di area border LAC, bisa di mainkan parameter hysterisis nya, DCS bisa mainkan REO agar tidak terlalu agresif | |
dan lain lain dan lain lainnya | |
|
|
2. SDCCH Drop | |
- sebelumnya kita mesti mencari tau apa penyebab SDCCH drop ini (due to nya), ada due to radio, abis, aif, lapd, transcoder etc etc.. dan seorang optim hanya responsible dari sisi radio, selain itu kita bisa mengeskalasi kan ke pihak terkait mengenai permasalahan nya (ke pihak operator misalnya), apakah ada masalah di transmisi yg flicker dan lain nya (buanyak sekaleee). | |
- SDCCH drop due to radio : | |
* interference – bisa kita cari sendiri freq yang lebih bersih, atau bisa kita minta tolong RNP (planning) untuk plan freq baru nya. | |
* overshooting poor UL — >cek TA distribution lalu lakukan physical tunning (tilting) , atau bisa juga kita mainkan ami dan power (sangat tidak direkomendasikan) -_-” | |
* Alarm – apakah ada hardware issue? | |
* TRX quality yg buruk, bisa kita coba untuk shifting (pindahkan) SDCCH ke TRX yang lebih bagus quality nya… |
Thursday, 8 May 2014
Paremeter 3G
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Millenium
Speed test
Summary
infolinks
Photo Speed test
syafrizal. Powered by Blogger.
No comments:
Post a Comment