CELL
RESELECTION
UE akan memilih cell yang cocok dan mode radio akses berdasarkan pengukuran idle mode dan kriteria cell selection.
Pada saat UE berada pada mode UMTS atau GSM, UE melakukan pengukuran pada
radio akses teknologi yang lain tergantung pada parameter yang diset oleh
operator. Parameter tersebut mendefinisikan :
• Nilai
threshold pada serving cell jika
UE harus melakukan pengukuran pada cell inter radio akses teknologi.
• Kualitas
minimum yang dibutuhkan untuk pemilihan sebuah cell pada radio akses teknologi
yang lain.
WCDMA CODES
Dalam sistem WCDMA digunakan dua macam
operasi pada physical
channel : channelization dimana
mentransformasikan setiap bit ke dalam jumlah chip SF (Spreading Factor), sedangkan Scrambling Code digunakan
untuk menebar sinyal informasi. Pada operasi channelization,
kode OVSF (Orthogonal Variabel
Spreading Factor) digunakan untuk menjaga
keorthogonalan antara physical
channel dari sebuah hubungan walaupun dengan
menggunakan laju yang berbeda. Pada arah uplink setiap user memiliki Scrambling Code yang
unik dan dapat menggunakan semua kode yang terdapat pada code tree OVSF. Scrambling Code sering
juga dikaitkan dengan user dan kode channelization dikaitkan
dengan tipe dari layanan sesuai dengan bit rate yang
diberikan. Sedangkan pada arah downlink, Scrambling Code digunakan untuk membedakan sektor yang
berbeda dan kode channelization
dikaitkan dengan tipe layanan yang berbeda
dan user.
SCRAMBLING
CODE
Pada arah uplink terdapat
dua macam Scrambling Code yaitu long (gold code) dan short scrambling codes, yang masing-masing berjumlah 224 buah. Scrambling Code ditentukan oleh layer atas. Pada proses scrambling, urutan kode dari user yang telah di-spreading dikalikan
dengan kode pseudorandom. Pada arah downlink,
jumlah maksimum dari Scrambling
Code (Gold code dengan
deret sepanjang 38400 chips) adalah 218 – 1, namun tidak semua kode digunakan. Scrambling Code dibagi menjadi 512 set Primary Scrambling
Code dan 15 Secondary Scrambling Code,
sehingga total kode yang digunakan adalah 8192. Setiap sektor dialokasikan
hanya satu primary SC. Sebagai konsekwensinya jumlah maksimum reuse Scrambling Code adalah 1 : 512. Kode dibagi ke dalam 64
group yang berbeda dan jika neighbour dari
sektor lain dialokasikan kode dari group kode yang berbeda maka konsumsi power dari UE akan berkurang, sehingga pada
kenyataannya reuse kode akan lebih kecil dari 1 : 64. Primary
CCPCH selalu dikirimkan menggunakan Primary Scrambling Code sementara
physical channel yang lain dapat dikirimkan dengan salah satu
primary ataupun secondary SC
digabungkan dengan primary
SC dari sebuah sektor.
CHANNELIZATION
CODE
Spreading Code biasa juga disebut kode kanalisasi pada
WCDMA. Sesuai standar 3GPP untuk UMTS digunakan kode Orthogonal Variable
Spreading Factor (OVSF). Kode OVSF
mengijinkan SF yang berbeda untuk kode kanalisasi yang berbeda. Spreading Factor adalah perbandingan antara bandwidth sinyal setelah dan sebelum spreading.Kode OVSF mempunyai karakteristik unik yaitu
adanya orthogonalitas di antara kode, artinya suatu kode tidak akan
menginterferensi kode lainnya selama keduanya tersinkronisasi . Oleh karena
itu, kode OVSF biasanya digunakan untuk sistem yang transmisinya sinkron (downlink). Spreading Factor mulai
dari 1 sampai 256 untuk chip
rate 3.840 Mcps. Pada arah downlink jumlah maksimum dari OVSF kode penebar
adalah 512. Semua user pada sebuah sektor harus berbagi kode channelization yang tersedia pada code tree OVSF, yang merupakan resource yang sangat terbatas. Batasan dari jumlah
kode downlink ditunjukkan dengan layanan bit rate yang tinggi akan dialokasikan SF yang
rendah. Sebagaimana utilisasi dari sebuah kode menyebabkan tidak tersedianya
sub tree dari SF yang tinggi. Selain itu juga, user pada
kondisi soft handover menggunakan kode lebih banyak (satu kode
untuk setiap layanan). Terkadang penggunaan dari satu kode channelization per user berdampak terhadap
orthogonalitas dari penyediaan layanan yang berbeda pada sebuah sektor. Pada
kenyataannya, lingkungan yang berbeda dapat mengganggu orthogonalitas, hal ini
yang menyebabkan bahwa sistem lebih tergantung terhadap interferensi yang terjadi.
Kode OVSF yang sangat terbatas digunakan kembali pada sel lain tetapi dengan Scrambling Code yang berbeda. Tiap stage dari struktur kode OVSF mempunyai SF yang
berbeda. Hal ini tidak dapat menaikkan kapasitas hingga 100% untuk setiap kode
yang digunakan karena Scrambling
Code memiliki sifat tidak orthogonal.
No comments:
Post a Comment